Sabtu, 20 Februari 2010

larangan-larangan di hari valentine

Boleh jadi tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang
ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di
berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai
hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine,
sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai
fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.

Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam,
perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama
dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna
pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai
ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di
kalangan remaja muslim sekali pun.

Perayaan Valentine's Say adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani
Valentine's Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat menunjukkan
bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.

Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara
ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang
memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga
sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang
bernama Valentine's Day.

The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan
penjelasan sebagai berikut: "Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran
Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini
menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk
menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The
World Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab
rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini
menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari
ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari
ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang
muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik
agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi
kuno.



Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang

kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku

tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak

pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu,

dan untukkulah, agamaku." (QS. Al-Kafirun: 1-6)



Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada

bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat

Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan

Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa

Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri

perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka

seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus

buat umat Islam.



Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait

dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual

agama dan hari besar agama lain.



Valentine Berasal dari Budaya Syirik.



Ken Swiger dalam artikelnya "Should Biblical Christians Observe It?"

mengatakan, "Kata "Valentine" berasal dari bahasa Latin yang berarti,

"Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa". Kata ini ditunjukan

kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi".



Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi "to be my

Valentine", berarti sama dengan kita meminta orang menjadi "Sang Maha

Kuasa". Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan

makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.

Icon si "Cupid (bayi bersayap dengan panah)" itu adalah putra Nimrod

"the hunter" dewa matahari.



Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia

pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang

berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang

sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik

yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan

aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.



Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang

bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya

masuk neraka, naudzu billahi min zalik.



Semangat valentine adalah Semangat Berzina



Perayaan Valentine's Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap

dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia

para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian

dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik

dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana

seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina

secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.



Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa

melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran,

bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan

seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh.

Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu

libido biasa.



Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi

putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman

lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari

Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.



Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang

barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make

love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan

perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau

bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam

bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.



Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain

adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?



Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu

pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat

orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih

sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi

undang-undang.



Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak

mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh

siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa

perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun

diharamkan.



Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra': 32)

Minggu, 17 Januari 2010

tips dan trik belajar ilmu trogonometri

  1. Sukain dulu yang ngajar, he33...pastinya gitu donk. kalo udah ga suka sama gurunya, gimana bisa suka sama pelajarannya?? Iya tho?? (he33.. kalo gt.. khusus muridnya bu Wido ya kudu suka sama bu Wido ya.. jangan sampe enggak ya.. awas lo kalo enggak.. he3)
  2. Pahami rumus itu, dari mana asalnya, kalo kita paham asal usulnya, Insya Allah dengan sendirinya kita bakalan hapal dengan rumus tersebut, kalaupun kita lupa, kita bisa mencarinya lagi sendiri.
  3. Gunakan jembatan keledai untuk memudahkan kita menghapalkan rumus. Percaya nggak.. sindemi, cosami, tandesam adalah jembatan keledai yg diberikan oleh guru bu Wido waktu masih SMU...eh sampek sekarang masih hapal dan diwariskan lagi buat kalian..
  4. Buat ringkasan yang memudahkan kalian untuk mengetahui materi/ poin apa aja yang sudah dipelajari pada Trigonometri.
  5. Khusus untuk rumus2 penjumlahan dan pengurangan sudut, sudut rangkap, 1/2 sudut dan pengembangannya, itu adalah satu kesatuan, cukup hapal penjumlahan dan pengurangan sudut maka kalian bisa mencari rumus2 yang lainnya.
  6. Trus, yang sering bu Wido gembar gemborkan di kelas, tulis semua rumus no 5 di selembar kertas yang bagus lalu tempelkan di dinding sebelah tempat tidurmu...di dekat foto si dia...mmm..jadi sambil mbayangin si dia pujaan hati bisa sambil ngapalin rumus.. ha3..
  7. Yang terakhir nih ya... jangan lupa banyak2 berdoa... mohon agar diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu yang bermanfaat...
Beragam Tujuan dlm Menuntut Ilmu

penulis Al-Ustadz Zainul Arifin
Syariah Permata Salaf 24 - Agustus - 2007 21:50:16

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Janganlah kalian mempelajari ilmu krn tiga hal: dlm rangka debat kusir dgn orang2 bodoh utk mendebat para ulama atau memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian. Carilah apa yg ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn ucapan dan perbuatan kalian. Karena sesungguh itulah yg kekal abadi sedangkan yg selain itu akan hilang dan pergi.”

Ishaq ibnu Ath-Thiba’ rahimahullahu berkata: Aku mendengar Hammad bin Salamah rahimahullahu berkata: “Barangsiapa mencari hadits utk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala mk Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuat makar atasnya.”

Waki’ rahimahullahu berkata:
“Tidaklah kita hidup melainkan dlm suatu tutupan. Andaikata tutupan tersebut disingkap niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yg besar yakni kejujuran niat.”

Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullahu berkata:
“Menuntut ilmu yg merupakan perkara yg wajib dan sunnah yg sangat ditekankan namun terkadang menjadi sesuatu yg tercela pada sebagian orang. Seperti hal seseorang yg menimba ilmu agar dapat berjalan bersama dgn para ulama atau supaya dapat mendebat kusir orang2 yg bodoh atau utk memalingkan mata manusia ke arah atau supaya diagungkan dan dikedepankan atau dlm rangka meraih dunia harta kedudukan dan jabatan yg tinggi. Ini semua merupakan salah satu dari tiga golongan manusia yg api neraka dinyalakan bagi mereka.”

HR. Muslim no.1907 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU


1. IKHLAS NIAT – Kewajipan ke atas setiap muslim di dalam memastikan niat ketika menuntut ilmu ikhlas kerana Allah dan bukannya untuk mencari habuan dunia yang sementara kerana Rasulullah S.A.W pernah memberi amaran yang mana Allah akan menyediakan tempat di dalam neraka bagi mereka yang menuntut ilmu untuk kesenangan dunia semata-mata tanpa memikirkan maslahat Islam dan ummatnya. Memang agak susah untuk ikhlas di dalam belajar tetapi kita mesti terus berusaha ke arahnya. Kita yang berada dalam sistem sekular yang mementingkan material menyebabkan kita terlupa bahawa ilmu yang dipelajari bukan untuk mendapatkan tempat dan kedudukan serta kerja tetapi adalah untuk menjauhkan kita daripada kejahilan yang mana dengan ini mampu menjadi perisai diri di dalam melawan arus kesesatan dan seterusnya membawa perubahan kepada keislaman. Jadikanlah diri kita sebagaimana padi yang mana semakin semakin berisi semakin tunduk ke bumi kerana rendah diri. Jangan jadi sebagaimana lalang yang tinggi semakin mendongak ke langit kerana sombong. Ingatlah bahawa orang yang benar ikhlas dalam menuntut ilmu sahaja yang mampu memiliki sifat terpuji termasuk merendah diri. Maksud firman Allah dalam ayat 235 surah al-Baqarah :.........Dan ketahuilah bahawa Allah mengetahui apa yang tersemat dalam hatimu maka takutlah kepadaNya dan ketahuilah bahawa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ingatlah bahawa setiap orang akan binasa melainkan orang yang berilmu, setiap orang yang berilmu akan binasa melainkan orang yang beramal dan setiap orang yang beramal akan binasa melainkan orang yang benar-benar ikhlas.

2. TEKUN BERUSAHA DAN TAWAKKAL - Sentiasa bersungguh-sungguh dalam pembelajaran tanpa menurut keadaan dan masa dengan menghindari perasaan malas dan mudah jemu dengan buku pengajian. Ini dapat diatasi dengan membaca nota atau buku-buku yang kecil dan ringan atau mendengar kaset ceramah agama yang berbahasa Melayu dan sebaiknya berbahasa Arab.Perkara ini mampu melembut hati kita kerana sesiapa yang menjauhi nasihat ataupun tazkirah diri ditakuti Allah akan mengeraskan hatinya sebagaimana firman Allah dalam ayat 5 surah as-Sof yang bermaksud : Dan ingatlah ketika mana nabi Musa berkata kepada kaumnya :"Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku sedangkan kamu mengetahui bahawa aku ini adalah utusan Allah kepadamu?". Maka tatkala mereka buat endah tak endah sahaja lalu Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kerpada kaum yang fasik. Ayat ini walaupun menceritakan umat nabi Musa tetapi peringatannya terus kekal hingga sekarang untuk kita sama-sama ambil iktibar dan pengajaran daripadanya. Kita juga hendaklah mewujudkan suasana sekeliling terutama di rumah dengan budaya ilmu bukannya budaya yang dipenuhi dengan cara mewah dan kesenangan serta hiburan yang boleh menghilangkan perasaan semangat untuk menambah ilmu dan pengetahuan.Kita hendaklah mencontohi ulama'-ulama' silam yang mana mereka belajar dalam keadaan susah tetapi tekun yang mana mereka sentiasa berada dalam suasana belajar bukannya mewah dan penuh kesenangan yang menyebabkan hilangnya perasaan bersungguh untuk belajar.Disamping itu kita mestilah bertawakkal kepada Allah agar kejayaan diimpikan akan menjadi milik kita.Tawakkal yang dilakukan mestilah mencukupi syaratnya iaitu berusaha, tekun, yakin, tidak mudah putus asa dan menyerah natijah ataupun keputusan kepada Allah sepenuh hati.

3. MENJAUHI MAKSIAT – Kita mestilah menghidupkan budaya amar ma’ruf dan nahi munkar dalam diri dan suasana sekeliling mengikut kemampuan yang ada. Sesungguhnya ilmu itu adalah nur yang suci yang mana ia tidak dapat kita perolehi jika diri kita sentiasa disaluti dengan najis-najis dosa. Cubalah sedaya yang mungkin di dalam menghindari kehendak nafsu kita dengan menutup segala jalan menuju ke arahnya.Jangan sekali-kali kita membuka jalan kepada maksiat untuk bertapak di hati kita. Jangan terlalu mengambil mudah dan endah tak endah sahaja terhadap perkara maksiat ini yang mana ia boleh menjerumuskan kita kepada maksiat yang lebih besar lagi. Di zaman sekarang ramai orang memandang maksiat yang kecil seperti maksiat mata, mulut, telinga, tangan(internet ataupun tulisan) serta pergaulan antara lelaki dan perempuan yang halal berkahwin hanya suatu perkara yang biasa dan dirasakan ia bukannnya maksiat dan mereka hanya menganggap hanya dosa besar seperti berzina, mencuri, memukul orang dan lain-lain lagi sahaja sebagai maksiat. Dosa yang kecil jika dibuat berterusan akan menjadi dosa besar.

4. MEMILIH TEMAN YANG SOLEH - Pilihlah teman yang mampu membawa kita ke arah kebaikan dan cubalah hidupkan budaya nasihat menasihati antara satu sama lain di dalam rumah kita sendiri samada berbentuk rasmi seperti diskusi kitab atau melalui perbincangan yang tidak rasmi setiap hari.Loqman Al-Hakim pernah berpesan kepada anaknya supaya sentiasa bersama orang alim dan soleh serta menghadiri majlis ilmu kerana apabila Allah menurunkan keberkatan kita turut sama memperolehinya. Disamping itu apabila kita sentiasa bersama orang soleh akan menasihati kita ke arah kebaikan serta menegur kita apabila berlakunya kesilapan dan kesalahan. Ini kan mematangkan lagi diri kita disamping menambahkan lagi semangat kita dalam belajar. Ini bukan bermakna kita diminta menjauhi mereka yang tidak soleh sebaliknya kita diminta berdakwah kepada mereka setakat kemampuan yang ada dan jangan pula kita yang terpengaruh dengan cara hidup mereka. Ingatlah firman Allah dalam surah Al-Zukhruf ayat 67 yang bermaksud :Teman-teman yang rapat pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh kepada sebahagian yang lain kecuali mereka yang bertaqwa. Rasulullah S.A.W pernah berpesan kepada kita melalui hadis yang diriwayatkan oleh imam Tarmizi dan Abu Daud : Seseorang itu mengikut agama sahabat temannya. Maka hendaklah seseorang itu memerhati siapakah yang dijadikan teman.

5. BANYAKKAN ZIKRULLAH – Pastikan kita sentiasa solat lima waktu secara berjemaah dan mengamalkan wirid serta doa selepas solat walaupun ringkas kerana ulama’ sufi begitu menitik beratkan perkara wirid ini kerana ia boleh menghidupkan hati yang mati dan ia juga boleh mendatangkan perasaan ingin memusabahkan diri dengan amalan seharian. Tanpa wirid yang ma’thur selepas solat boleh menyebabkan perasaan zikrullah agak berkurangan dan ia boleh mendatangkan perasaan memudahkan segala kewajipan yang telah diperintahkan oleh Rabbul ‘Izzati. Jangan ajar diri kita melengah-lengahkan solat lima waktu kerana ia akhirnya mampu membawa diri kita ke arah mengabaikan solat. Bacalah Al-Quran sekurang-kurangnya sehelai setiap hari kerana ia merupakan ibu segala ubat. Hidupkan amalan-amalan sunat dalam setiap gerak kerja kita seharian kerana hidup yang sentiasa dihiasi dengannya akan sentiasa diberkati dan diredhai oleh Allah dan makhluk-Nya.

6. MENJAGA KEHORMATAN- Kita wajib menjaga kehormatan diri sendiri dan juga orang lain. Tutup segala ke'aiban diri dan orang lain kerana ia membawa kepada keredhaan Allah dan manusia lain kepada diri kita.Hanya orang yang mana kehidupannya dicucuri dengan keredhaan dan rahmat Allah sahaja yang mampu merasakan kebahagian di dalam kehidupan seharian. Manakala mereka yang jauh daripada rahmat Allah, hidup mereka dipenuhi dengan perkara yang kurang baik dan derita. Jangan sekali-kali menyakiti hati orang lain kerana doa orang yang dizalimi adalah lebih bahaya daripada panah malam.Firman Allah dalam ayat 12 surah Al-Hujurat yang bermaksud : Wahai orang-orang yang beriman! jauhilah kebanyakan perasaan prasangka, sesungguhnya sebahagian daripada prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. Adakah salah seorang daripada kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati?. Maka sudah tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

7. DOA DAN KEREDHAAN IBUBAPA- Kita hendaklah sentiasa menjaga perasaan kedua ibubapa kita dan menghormati mereka dalam perkara yang tidak menyalahi syariat Islam. Sentiasa berhubung dengan mereka dan mengambil berat tentang keadaan keduanya serta mendoakan kebahagian mereka di dunia dan akhirat. Kita juga hendaklah sentiasa meminta agar mereka meredhai kita dan mendoakan kejayaan kita. Ingatlah bahawa keredhaan Allah bergantung kepada keredhaan ibubapa terhadap kita. Firman Allah dalam ayat 23 hingga 24 surah al-Isra' yang bermaksud : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibubapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang daripada keduanya ataupun kedua-duanya telah lanjut usia mereka dalam jagaan kamu, maka jangan sekali-kali kamu mengherdik kepada keduanya dengan perkataan "uf" dan janganlah kamu menghertak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucaplah : " Wahai Tuhanku! kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidikku semasa kecil".

8. MENGHORMATI GURU- Kita juga wajib menghormati guru dan mematuhi segala arahannya selagi mana tidak menyalahi kehendak Islam. Kita mesti patuh kepadanya walaupun fikrah atau pendapat kita berbeza. Kita pernah mendengar bagaimana imam As-Syafi'e walaupun berijtihad bahawa qunut di dalam solat Subuh sunat ab'adh(kena sujud sahwi jika tidak melakukannya) tetapi dia tidak melakukannya apabila mendirikan solat itu berhampiran maqam gurunya imam Malik kerana menghormati gurunya. Bagaimana dengan kita? Sesungguhnya ulama' silam begitu menitik beratkan masalah keberkatan ilmu, sedangkan kita hari ini tidak lagi mengendahkan perkara ini. Ini menyebabkan timbulnya pelbagai masalah terutama keruntuhan akhlak di kalangan remaja.Guru janganlah dianggap sebagai guru di sekolah, universiti atau di tempat pengajian sahaja tetapi kita mestilah menganggap bahawa dia pengajar dan secara langsung sebagai pendidik yang mesti dihormati walaupun di mana berada.Cubalah kita fikir dan renungi bersama tentang dua keadaan berbeza antara pelajar dulu dan sekarang mengenai pandangan dan penghormatan mereka terhadap guru. Tanpa ada keserasian dan kasih sayang yang wujud antara guru dan pelajar tidak memungkinkan berlakunya ketenteraman dalam kehidupan seharian.Oleh itu marilah kita sama-sama membina kembali keutuhan dan mahabbah antara guru dan pelajar agar ia mampu menyinarkan kembali suasana harmoni serta menghindari perkara negatif dalam kehidupan.

9. BERAMAL DENGAN SEGALA ILMU YANG DIPEROLEHI - Kita mengamalkan segala ilmu yang dipelajari setakat mana yang termampu oleh kita. Ulama' silam sentiasa mengingatkan kita bahawa orang yang berilmu dan tidak beramal dengan ilmunya akan dihumban ke dalam api neraka lebih dahulu daripada penyembah berhala. Jadikanlah ilmu yang dipelajari sebagai benteng daripada terjerumus ke kancah maksiat dan jadikanlah juga ia sebagai senjata di dalam mematahkan serangan musuh Islam serta jadikankanlah ia sebagai ubat yang mujarab di dalam menyembuhkan penyakit jahil dan batil di dalam masyarakat. Jangan jadikan ia sebagai barangan jualan untuk mengejar kekayaan dunia yang sementara. Berapa ramaikah yang telah dihinakan oleh Allah kerana melacurkan ilmu semata-mata untuk mengaut kemewahan dunia.Inilah merupakan antara sebab atau punca yang menyebabkan umat Islam terus mundur.Berapa ramaikah mereka yang belajar tentang al-Quran dan Hadis tetapi mereka dilaknat oleh keduanya kerana tidak merealisasikan segala apa yang dipelajari.Oleh itu kita mestilah beringat dan berhati-hati mengenai perkara ini demi kebahagian kita di dunia yang sementara dan akhirat yang kekal selamanya. Begitu mudah untuk memberi nasihat dan tazkirah tetapi begitu sukar untuk mengota dan merealisasikannya dalam kehidupan. Tanpa usaha yang bersungguh- sungguh, kita tidak mampu melaksanakannya.Samalah kita sama-sama menghayati firman Allah dalam ayat 2 hingga 3 surah as-Sof yang bermaksud :Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak kotakan? Amat besar kebencian Allah di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kotakan.

Jumat, 15 Januari 2010

jadwal aktitas selama liburan

jum'at 1 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :olahraga.
8:00 :makan pagi.
12:00 :sholat zuhur.
14:00 :tidur siang
16:00 :bangun tidur.
18:00 :sholat magrib.
20:00 :nonton.
22:00 : tidur.

sabtu 2 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:20 :makan pagi.
7:40 :nonton.
9:00 :pergi ke rumah sepupu.
12:00:sholat dzuhur.
16:00:mandi
21:30:tidur

minggu 3 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :marathon
o8:00:makan
12:00:sholat dzuhur
14:00:tidur
16:00:mandi,makan
21:00:tidur

senin 4 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :olahraga
8:00 :nonton
12:00:sholat dzuhur
13:00:makan
15:00:main bola
18:00:sholat magrib
19:00:nonton
22:00:tidur

selasa 5 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
8:00 :marathon.
8:20 :nonton
10:00: main playstation.
15:00:tidur siang
16:00:mandi udah itu makan
20:00: tidur

rabu 6 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :olahraga.
8:00 :nonton
14:00:tidur siang
16:00:mandi udah itu makan
20:00:tidur

kamis 7 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 : mandi
8:00 :nonton
9:00 : ke pasar
14:00:tidur siang
16:00:ke rumah teman dan makan malam
21:oo: tidur

jum'at 8 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :mandi
7:30 :nonton
14:00:main
15:30:sholat ashar
17:00:mandi
18:00:makan malam
21:00:tidur

sabtu 9 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :marathon
9:00 :ke warnet
14:00:tidur siang
17:00: makan
21:00:tidur

minggu 10 januari

5:00-6:00 :bangun tidur,mandi,sholat shubuh.
7:00 :olahraga
8:00:nonton
14:00:makan
18:00:sholat magrib
21:00:tidur

sekian aktivitas saya selama liburan

Selasa, 24 November 2009

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA



Allah ciptakan matahari, yang tak pernah bosan bersinar, seperti halnya semangat dan kasih


sayangmu dalam mendidik kami, wahai guruku......


Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu


membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias, seperti halnya engkau bu guru, yang


selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum, seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan


keharuman pada hari-hari kami, selama kami bermain dan belajar disekolah.

Selasa, 17 November 2009

palembang kota kito

Bismillah …

Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit (683 M) yang diketemukan di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 683 Masehi (tanggal 5 bulan Ashada tahun 605 syaka). Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.

Batu-bersurat (prasasti) itu ditemukan oleh Controleur Batenberg di tepi sungai Kedukan Bukit, yakni diantara Bukit Seguntang dengan Situs Karanganyar pada tahun 1926 dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno. Prasasti tersebut oleh penduduk kampung Kedukan Bukit waktu itu dijadikan semacam tumbal bila akan mengikuti lomba Bidar, yakni dengan cara meletakkan di haluan Bidar yang akan diperlombakan. Konon, Bidar atau Perahu yang digentoli dengan batu “sakti-bertuah” itu senantiasa menang berlomba. Kemudian Batu-bersurat Kedukan Bukit itu ditelaah oleh para pakar sejarah dan kebudayaan, diantaranya Prof. M. Yamin yang menyatakan, itulah proklamasi (penggalian/pemindahan) ibukota Sriwijaya (dari tempat lain) ke Bukit Seguntang.

Prasasti Kedukan Bukit itu berbunyi sebagai berikut:

(1) Swasti cri cakawarsatita 605 ekadaci cu (2) klapaksa wulan waicakha dapunta hiyang nayik di (3) samwau manalap siddhayatra disaptami cuklapaksa (4) wulan jyesta dapunta hiyang marlapas dari Minanga (5) Tamvan mamawa yam wala dualaksa danan koca (6) duaratus cara di samwau danan jalan sariwu (7) tluratus sapulu dua wannakna datam di Mukha Upang (8) Sukhacitta di pancami cuklapaksa wulan (9) laghu mudita datam marwuat wanua (10) Criwijava siddhayatra subhiksa.


Kota Palembang juga dipercayai oleh masyarakat melayu sebagai tanah leluhurnya. Karena di kota inilah tempat turunnya cikal bakal raja Melayu pertama yaitu Parameswara yang turun dari Bukit Siguntang. Kemudian Parameswa meninggalkan Palembang bersama Sang Nila Utama pergi ke Tumasik dan diberinyalah nama Singapura kepada Tumasik. Sewaktu pasukan Majapahit dari Jawa akan menyerang Singapura, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka disemenanjung Malaysia dan mendirikan Kerajaan Malaka. Beberapa keturunannya juga membuka negeri baru di daerah Pattani dan Narathiwat (sekarang wilayah Thailand bagian selatan). Setelah terjadinya kontak dengan para pedagang dan orang-orang Gujarat dan Persia di Malaka, maka Parameswara masuk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah.

Berbicara mengenai asal usul kota Palembang, memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan kerajaan Sriwijaya, yang pernah menjadikan kota Palembang sebagai ibukotanya. Kejayaan Sriwijaya seolah-olah diturunkan kepada Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara. Palembang pernah berfungsi sebagai pusat kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 (tahun 683 Masehi) hingga sekitar abad ke-12 di bawah Wangsa Sailendra/Turunan Dapunta Salendra dengan Bala Putra Dewa sebagai Raja Pertama. Pada abad ke-17 kota Palembang menjadi ibukota Kesultanan Palembang Darussalam yang diproklamirkan oleh Pangeran Ratu Kimas Hindi Sri Susuhanan Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman (atau lebih dikenal Kimas Hindi/Kimas Cinde) sebagai sultan pertama (1643-1651), terlepas dari pengaruh kerajaan Mataram (Jawa). Tanggal 7 Oktober 1823 Kesultanan Palembang dihapuskan oleh penjajah Belanda dan kota Palembang dijadikan Komisariat di bawah Pemerintahan Hindia Belanda (kontrak terhitung 18 Agustus 1823), dengan Commisaris Sevenhoven sebagai pejabat Pemerintah Belanda pertama. Kemudian kota Palembang dijadikan Gameente/haminte berdasarkan stbld. No. 126 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 hingga masuknya Jepang tanggal 16 Februari 1942. Palembang Syi yang dipimpin Syi-co (Walikota) berlangsung dari tahun 1942 hingga kemerdekaan RI. Berdasarkan keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Sumatera Selatan No. 103 tahun 1945, Palembang dijadikan Kota Kelas A. Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 948, Palembang dijadikan Kota Besar. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 1965, Palembang dijadikan Kotamadya. Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tanggal 23 Juli 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Palembang dijadikan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang. [triyono-infokito]

Wallahua’lam